Assalamu'alaikum
Masa demi masa berlalu sudah, umur gue pun sebentar lagi 17 tahun
Lika liku kehidupan gue selama 16 tahun kebelakang belom mengukir sejarah yang istimewa
Gue cuma terdiam dan terpaku di kamar kosan sambil ngerenungin hidup gue
Fatamorgana tentang Lee Jong Suk ada disamping gue pun mulai menjauh #halah
Ilusi tentang kesendirian gue seakan larut dalam kehampaan kamar
kosan yang jarang disapu
Disaat keadaan sekolah makin terasa sulit, tanpa tinta emas yang ngga pernah gue torehkan
Yang ada malah kekecewaan, air mata, dan rambut rontok yang bertambah tiap harinya
Apakah ini sebuah kegalauan?
Gue rasa ini adalah sebuah perenungan untuk pribadi yang lebih baik
Seharusnya gue berterima kasih kepada angin karna telah menemani perenungan ini
Tapi bahkan gue ngga sempat untuk mengatakan, angin nya sudah berlalu
Bahkan laba laba pun enggan untuk mendekat
Gue bermimpi tentang keindahan, gue ingin sampai di Firdaus-Nya yang indah
Cita cita pun masih sangat jauh tergantung diangkasa sana, bukan?
Mungkinkah?
Apa yang harus dilakukan kini?
Bagaimana?
Apa ini semua mungkin saat bahkan tidak ada cahaya yang mampu menuntun langkah?
Apakah menyerah?
Hahahah hanya orang bodoh mungkin yang akan melakukan nya, dan gue ngga mau jadi orang bodoh
Mungkin gue butuh antibiotik biar otak ini ngga infeksi
Detik akan terus bergerak, Hari akan terus berganti, Malam akan segera berlalu
Dan waktu tidak bisa berulang dan berjalan mundur
Bukankah kita hidup untuk menghadapi kehidupan setelah kematian nanti?
Lalu mengapa terlalu banyak orang yang lebih memikirkan dunia?
Jika menyerah hanya karena bumi yang bersifat sementara, binasalah kita!
Tidakkah mereka takut akan kuasa-Nya?
Haruskah gue ngga usah terlalu mikirin pelajaran, matematika, bahasa indonesia, dan lain nya?
Terus gue 'hanya' akan menjadi Rifdah yang lebih baik dalam hal ibadah dan agama?
NGGA LAH!
Gue akan memperbaiki kedua nya, gue pernah baca di kitab ta'lim muta'lim:
"Satu orang berilmu yang rajin beribadah akan lebih sulit digoda setan jika dibandingkan 1000 ahli ibadah"
Pagi ini gue jelang, dengan suara adzan kakek kakek yang terdengar serak
Bangkit untuk meraih cita cita yang tergantung jauh diangkasa sana
Apa gue takut jatuh? NGGA LAH!
Karena gue yakin, ketika gue terjatuh nanti Allah akan selalu siaga
Gue udah ngga takut untuk kembali bangkit dan mulai melangkah lagi
Ditemani cahaya matahari dan hambusan angin, gue melangkah yakin
Gue ngga akan lagi cuma membiarkan kertas putih kosong, gue akan menorehkan nya dengan tinta emas di setiap bait nya dan disetiap lembaran yang lain nya.
Bukan hanya dikertas putih kehidupan, tapi juga buku amal kebaikan, Aamiin
Seengganya gue udah berjanji akan menggapai setiap cita cita yang masih tergantung di angkasa dan ngga akan membiarkan nya terus tergantung disana, secepat mungkin gue akan meraihnya
Gue pun sangat ingin bertemu dengan Nya dia surga Nya kelak
Ada sebuah kalimat yang gue suka: "BEKERJALAH SEAKAN KAU AKAN HIDUP SELAMANYA, DAN BERIBADALAH SEAKAN KAU AKAN MATI BESOK"
Udah ya segitu aja ceritanya, udah ngga tau mau cerita apa lagi, yaudah Wassalamu'alaikum
Masa demi masa berlalu sudah, umur gue pun sebentar lagi 17 tahun
Lika liku kehidupan gue selama 16 tahun kebelakang belom mengukir sejarah yang istimewa
Gue cuma terdiam dan terpaku di kamar kosan sambil ngerenungin hidup gue
Fatamorgana tentang Lee Jong Suk ada disamping gue pun mulai menjauh #halah
Ilusi tentang kesendirian gue seakan larut dalam kehampaan kamar
kosan yang jarang disapu
Disaat keadaan sekolah makin terasa sulit, tanpa tinta emas yang ngga pernah gue torehkan
Yang ada malah kekecewaan, air mata, dan rambut rontok yang bertambah tiap harinya
Apakah ini sebuah kegalauan?
Gue rasa ini adalah sebuah perenungan untuk pribadi yang lebih baik
Seharusnya gue berterima kasih kepada angin karna telah menemani perenungan ini
Tapi bahkan gue ngga sempat untuk mengatakan, angin nya sudah berlalu
Bahkan laba laba pun enggan untuk mendekat
Gue bermimpi tentang keindahan, gue ingin sampai di Firdaus-Nya yang indah
Cita cita pun masih sangat jauh tergantung diangkasa sana, bukan?
Mungkinkah?
Apa yang harus dilakukan kini?
Bagaimana?
Apa ini semua mungkin saat bahkan tidak ada cahaya yang mampu menuntun langkah?
Apakah menyerah?
Hahahah hanya orang bodoh mungkin yang akan melakukan nya, dan gue ngga mau jadi orang bodoh
Mungkin gue butuh antibiotik biar otak ini ngga infeksi
Detik akan terus bergerak, Hari akan terus berganti, Malam akan segera berlalu
Dan waktu tidak bisa berulang dan berjalan mundur
Bukankah kita hidup untuk menghadapi kehidupan setelah kematian nanti?
Lalu mengapa terlalu banyak orang yang lebih memikirkan dunia?
Jika menyerah hanya karena bumi yang bersifat sementara, binasalah kita!
Tidakkah mereka takut akan kuasa-Nya?
Haruskah gue ngga usah terlalu mikirin pelajaran, matematika, bahasa indonesia, dan lain nya?
Terus gue 'hanya' akan menjadi Rifdah yang lebih baik dalam hal ibadah dan agama?
NGGA LAH!
Gue akan memperbaiki kedua nya, gue pernah baca di kitab ta'lim muta'lim:
"Satu orang berilmu yang rajin beribadah akan lebih sulit digoda setan jika dibandingkan 1000 ahli ibadah"
Pagi ini gue jelang, dengan suara adzan kakek kakek yang terdengar serak
Bangkit untuk meraih cita cita yang tergantung jauh diangkasa sana
Apa gue takut jatuh? NGGA LAH!
Karena gue yakin, ketika gue terjatuh nanti Allah akan selalu siaga
Gue udah ngga takut untuk kembali bangkit dan mulai melangkah lagi
Ditemani cahaya matahari dan hambusan angin, gue melangkah yakin
Gue ngga akan lagi cuma membiarkan kertas putih kosong, gue akan menorehkan nya dengan tinta emas di setiap bait nya dan disetiap lembaran yang lain nya.
Bukan hanya dikertas putih kehidupan, tapi juga buku amal kebaikan, Aamiin
Seengganya gue udah berjanji akan menggapai setiap cita cita yang masih tergantung di angkasa dan ngga akan membiarkan nya terus tergantung disana, secepat mungkin gue akan meraihnya
Gue pun sangat ingin bertemu dengan Nya dia surga Nya kelak
Ada sebuah kalimat yang gue suka: "BEKERJALAH SEAKAN KAU AKAN HIDUP SELAMANYA, DAN BERIBADALAH SEAKAN KAU AKAN MATI BESOK"
Udah ya segitu aja ceritanya, udah ngga tau mau cerita apa lagi, yaudah Wassalamu'alaikum
Baru mampir udah suka sama tulisannya kak :)
BalasHapuswww.fikrimaulanaa.com
makasih. blog kamu juga keren banget sumpah :D
Hapuspilih dunia atau akhirat? kalo bisa keduanya
BalasHapusgue juga pernah denger tu kalimat dari guru gw "bekerjalah seakan hidup selamnya, beribadahlah seakan kau akan mati besok"
#NicePost
terima kasih ya :)
HapusKeren nih baru nemuuin yang kaya gini "never give up" gue suka itu ,, singahi ya
BalasHapus"Summerparadise6.blogspot.com "
siap!
Hapus