Keindahan Raja Ampat

Raja Ampat, siapa yang tidak tau Pulau indah yang terletak di Papua ini?
Raja Ampat kiranya sekarang menjadi Primadona.
-

Raja Ampat di Provinsi Papua Barat, ibarat surga kecil yang jatuh di bumi. Keindahannya yang menakjubkan memang seperti yang selama ini selalu dibicarakan dalam sejumlah promosi.
-

Lautnya yang jernih dengan ribuan ikan di terumbu karang dapat dengan mudah dinikmati dari atas kapal, menjadi impian banyak orang untuk bisa pesiar di salah satu provinsi terujung di ujung Timur Indonesia.
-


Kabupaten Raja Ampat di Provinsi Papua Barat biasa disebut ”kepala burung” memiliki luas wilayah 46.108 kilometer persegi, dan hampir 80 persen di antaranya laut. Panjang pantainya mencapai 4.860 kilometer. Namun, penghuninya hanya sekitar 60.000 jiwa di 35 pulau dari 610 pulau yang ada. Penduduknya tersebar di 98 desa dan 17 distrik. Penduduk lokalnya terdiri atas 10 suku yang memiliki mata pencarian utama sebagai nelayan.
-

Turis yang datang ke Raja Ampat pun bukan sembarangan. Sebab, mereka harus mau merogoh kocek tak kurang dari Rp 20 juta per orang. Pengunjung yang memasuki Kepulauan Wayag, wajib bayar retribusi untuk konservasi Rp 250.000 bagi turis lokal, dan Rp 500.000 orang asing. Begitu membayar retribusi untuk Conservation International Indonesia, pengunjung diberi sebuah medali plastik berlaku selama setahun.
-


Menapaki keindahan di Bumi Cenderawasih itu memang tidak hanya menyelam atau berenang meski keindahan dan pesona Raja Ampat di dominasi hamparan terumbu karang dan biota bawah laut, pantai berpasir putih, gugusan pulau-pulau kecil yang cantik, dan hutan yang masih perawan.
-


Jika ingin menikmati suasana pedesaan di Raja Ampat, bisa menginap atau sekadar mampir di Desa Sawing Rai di Pulau Sawing Rai, sekitar dua jam perjalanan dari Waisai. Pengunjung biasanya bisa memberi makan ikan berupa adonan sagu sehingga berbagai jenis ikan akan menyerbu. Selanjutnya pengunjung bisa melihat lebih dekat burung cenderawasih dengan mendaki Bukit Manjai, Sawing Rai, selama 30 menit. Puluhan burung cenderawasih merah, belah rotan, kecil, dan cenderawasih besar akan tampak hinggap di pohon setinggi 2 meter. Namun, untuk bisa melihat burung cenderawasih, ada waktu tertentu terutama pada cuaca cerah.
-


Untuk mempertahankan kelestariannya, upaya yang dilakukan adalah pembatasan bagi aktivitas penyelaman di Raja Ampat. Alasannya, suhu badan yang dikeluarkan para penyelam dikhawatirkan bisa merusak terumbu karang. Jadi, kata Yusdi, kegiatan menyelam bareng sekian puluh orang dalam waktu bersamaan, tidak mungkin diizinkan. Bahkan, kegiatan fotografi di bawah laut pun dilarang secara besar-besaran karena sinar lampu kamera bisa merusak terumbu karang.
-



Pemerintah Kabupaten Raja Ampat juga telah membuat beberapa aturan main pembatasan untuk menjaga kelestarian kawasan tersebut. Salah satunya adalah membatasi keberadaan resort. Sampai 10 tahun ke depan, jumlah resort dibatasi maksimal 20 resort saja. Begitu juga jumlah kapal cepat yang beroperasi. Saat ini ada tujuh resor, sementara kapal cepat sebanyak 40 unit berbagai ukuran dan kapasitas penumpang berbeda.
-


Untuk melancong ke Raja Ampat, waktu paling ideal adalah September-Mei meskipun cuaca panas. Adapun Juni-Agustus, terjadi angin kencang sehingga ketinggian ombak bisa mencapai 4 meter.
-

Arus kunjungan wisatawan yang datang ke Raja Ampat hingga kini tercatat masih didominasi turis mancanegara. Rombongan turis asing menggunakan kapal pesiar, umumnya betah tinggal di kawasan wisata laut dan hutan itu. Jadi, jika ingin piknik ke Raja Ampat, tak cukup berkantong tebal, tetapi memiliki jiwa petualang. Paling utamanya, jangan meninggalkan sampah di kawasan surga kecil di bumi itu agar keelokannya tetap abadi.




0 komentar:

Posting Komentar

 
Diberdayakan oleh Blogger.

CONTACT

Nama

Email *

Pesan *

Recent Comments

FACEBOOK

Translate